当前位置:首页 > 休闲 > Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6 %

Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6 %

2025-06-12 10:14:39 [知识] 来源:quickq 官方网站
Warta Ekonomi,quickq官网下载电脑版 Jakarta -

Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II, dengan target total dana sebesar Rp3 triliun. Inisiatif ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Bank Mandiri Taspen dalam memperkuat portofolio kredit pensiun dan mendorong pemberdayaan ekonomi para pensiunan di Indonesia. Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Bank Mandiri Taspen dalam memastikan keberlanjutan layanan keuangan bagi para pensiunan. “Penerbitan obligasi ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri Taspen dalam mendukung pengembangan wirausaha pensiunan serta mewujudkan visi sebagai Bank Pensiun nomor satu di Indonesia,” ujar Maswar dalam Investor Gathering Bank Mandiri Taspen, di Jakarta, Rabu, (11/6). “Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk membiayai pertumbuhan kredit pensiun,” lanjutnya. Dijelaskan, pada tahun 2025 Bank Mandiri Taspen menargetkat pertumbuhan sebesar 11,6 %. Saat ini Bank Mandiri Taspen tumbuh positif Rp5,4 trilliun secara year on year dengan nilai penyaluran kredit mencapai Rp51,6 triliun. Menurutnya dalam menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan berkelanjutan, Bank Mandiri Taspen menerapkan strategi terukur untuk meningkatkan produktifitas sekaligus menjaga likuiditas kredit tetap terkendali. Adapun beberapa inisiatif utama dilakukan antara lain, pertama, optimalisasi basis nasabah eksisting, khususnya daftar pembayaran manfaat pensiunan atau Dapem non Loan yang telah memiliki hubungan aktif dengan bank, kedua peningkatan kontribusi produk unggulan seperti produk usaha rakyat KUR dan auto Loan sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio. Ketiga, penguatan strategi baik dengan PT Taspen untuk perluasan akuisisi rekening pensiunan maupun dengan Bank Mandiri dalam menjangkau nasabah payroll yang akan memasuki masa pensiun dalam waktu 3 tahun ke depan. Keempat penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit melalui proses verifikasi kesehatan yang ketat dan eveluasi berkala berdasarkan profil resiko nasabah khususnya segmen pensiunan. Kelima, monitoring aktif terhadap nasabah non performer sebagai bagian dari penguatan dari manajemen resiko dan upaya menjaga NPL tetap terkendali, “Dengan berbagai strategi tersebut, bank meyakini bahwa aspirasi pertumbuhan kredit yang ditargetkan dapat dicapai secara terukur dengan tetap menjaga kualitas asset dan mendukung kinerja keuangan,” jelasnya. Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen Putu Apriyanto menambahkan bahwa dana obligasi ini akan digunakan untuk perbaikan struktur pendanaan, dengan mengurangi cost of fund. Harapannya dengan cost of fund yang jauh lebih baik secara blended seperti itu akan meningkatkan kompetitif dalam melakukan penetrasi pasar khususnya di sektor pensiunan. Terkait ekspasni kredit, saat ini Bank Mandiri Taspen memiliki 565 ribu nasabah pensiunan namun yang baru terkonversi secara kredit hanya 300 ribuan, masih ada sekitar 265 ribuan yang potensial dikonversi menjadi kredit. “Setelah kita cuci secara RAC, itu masih ada sekitar 200-an ribu, dengan loan size kita rata-rata 150 juta maka, jumlah potensial kredit yang bisa kita ekspansi di sektor segmen pensiunan kurang lebih 200-an ribu nasabah pensiunan yang ada saat ini, di kali dengan Rp150 juta, atau kurang lebih hampir Rp3 triliunan,” jelasnya “Yang sudah jadi nasabah di tempat kami kurang lebih 300 ribu, itu juga potensial untuk dilakukan top up, potensi top up di nasabah yang eligible itu kurang lebih ada Rp8 triliun sampai dengan Rp9 triliun, dari 300-an ribu eksisting debitur Bank Mandiri Taspen,” lanjutnya. Dia menambahkan, saat ini jumlah pegawai di Indonesia ada sekitar 3,4 juta dan dari angka itu, 120 ribu sampai dengan 130 ribu akan pensiun setiap tahun. “Setiap tahunnya Bank Mandiri Taspen menerima 90 ribu sampai 100 ribu pensiunan dari Taspen. Setiap tahunnya ada 50 ribu calon debitur yang bisa kita akuisisi,” ujarnya. Putu juga mengungkapkan strategi meningkatkan probabilitas Bank Mandiri Taspen ke depan. Menurut dia, ada tiga hal yang akan dilakukan, pertama akan memastikan net interest margin melalui penerapan smart pricing pada penyaluran kredit secara selektif perwilayah, dan juga prioritas bisnis, Disisi pendanaan, Bank Mandiri Taspen juga fokus pada perbaikan struktur dana dengan mendorong akuisisi dana ritel yang memiliki cost of fund yang rendah serta pengelolaan dana wholesale funding yang lebih terukur dengan fokus pada pertumbuhan jumlah nasabah. “Kekuatan kami adalah kami anak usaha dua BUMN besar, Bank Mandiri dengan ekosistem bisnis yang sangat besar dengan nasabah dari segemen korporate, komersial, small consumer, dan mikro, dan PT Taspen yang memang spesifik fokus memberikan layanan kepada nasabah pensiunan sehingga dengan base yang kuat itu kita optimis bisa mengakselerasi di bisnis landing dan kita juga bisa optimis bisa memperbaiki struktur pendanaan sehingga kita bisa memastikan net income yang akan kita dapat kan juga semakin meningkat,” ujarnya. Putu melanjutkan, hal kedua yang akan dilakukan adalah dengan berupaya mendorong trasaksional banking yaitu dengan memanfaatkan pertumbuhan Fee Base Income yang cukup baik dengan mendorong Fee Base Income yang sifatnya recuring melalui optimalisasi dari chanel digital Bank Mandiri Taspen yakni, Movin. “Bank Mandiri Taspen juga melakukan perluasan kemitraan untuk optimalisasi custumer base pensiunan sebagai source revenue bank dan juga mulai mengembangkan capabilitas baru yaitu pertahun ini tepatnya di bulan Maret kita sudah bisa melakukan trading yang diharapkan menjadi sumber Fee Base Income yang cukup baik buat Bank Mantap,” ungkapnya. Terakhir, Bank Mandiri Taspen tetap berusaha untuk efesien. “Kami secara berkelanjutan selalu melakukan evaluasi terhadap proses bisnis yang ada disertai dengan penyempurnaan proses menjadi lebih sederhana, efesien cepat dan akurat. Sebagai bagian dari efesiensi bank juga melakukan sinergi dengan ibu kami, yaitu Bank Mandiri, untuk melakukan optimalisasi dari sisi operasional melalui pemanfaatan layanan yang sudah dimiliki bank mandiri baik itu free maupun cost sharing,” jelasnya. Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas Silva Halim mengatakan, pada tahap pertama, obligasi senilai Rp1,5 triliun akan diterbitkan pada Juli 2025. Tahap berikutnya, dengan nilai yang sama yakni Rp1,5 triliun, direncanakan terbit pada April 2026. “Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan indikasi kupon 6,30 % hingga 7,00 %. Sementara, Seri B dengan tenor lima tahun dan indikasi kupon 6,40 % hingga 7,10 %,” ujarnya. Adapun Tahapan penerbitan akan dimulai dengan periode bookbuilding pada 11–18 Juni 2025. Masa penawaran umum obligasi PUB II Tahap I akan berlangsung pada 1 Juli 2025, dengan penjatahan pada 2 Juli dan penyelesaian pembayaran dari investor pada 3 Juli 2025. Distribusi obligasi 4 Juli, dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2025. Dalam penerbitan PUB II Tahap I ini, Bank Mandiri Taspen didukung oleh sejumlah jasa profesi penunjang, antara lain Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Mega Capital Sekuritas sebagai Joint Lead Underwriter (JLU); Tumbuan & Partners sebagai konsultan hukum; Ernst & Young sebagai Kantor Akuntan Publik; serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang bertindak sebagai Wali Amanat. Notaris yang terlibat dalam proses ini adalah Nanette Cahyani Handari Adi Warsito. Melalui penerbitan ini, Bank Mandiri Taspen berharap dapat terus mendorong inklusi keuangan dan memperkuat posisinya sebagai mitra strategis para pensiunan dalam membangun masa depan yang produktif dan sejahtera.

(责任编辑:焦点)

推荐文章
热点阅读